Asal Mula sejarah Danau Kerinci

Asal Mula sejarah Danau Kerinci
Pokok Isi:Danau Kerinci
Letak:Kabupaten Kerinci
Sumber isi:Dikumpulkan dari berbagai sumber

Indahnya Danau Kerinci (kincai) tidak akan ada habisnya untuk di nikmati, kekayaan alam Indonesia memang tiada habisnya, baik pantai gunung, maupun danau.

Danau Kerinci, terletak di kaki Gunung Raja di Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi, Danau Kerinci menjadi salah satu wisata yang patut anda kunjungi.
Danau Vulkanik yang berada di ketinggian 783 mdpl dan memiliki luas 4.200 hektar ini menjadikan, danau Kerinci menjadi salah satu danau terbesar di Sumatera, selain Danau Toba dan Danau Mininjau.

Pemandangan alam yang disajikan oleh salah satu danau terbesar di Indonesia ini, sangatlah indah, air yang bersih dan jernih ditambah pemandangan pegunungan yang hijau menjadi perpaduan yang sangat anggun untuk dipandang.
Di tengah danau terbesar di Indonesia ini juga terlihat perahu-perahu nelayan yang sedang mencari ikan. Anda bisa menyewa Speedboat untuk berkeliling danau atau hanya sekedar berkeliling desa di sekitar danau untuk melihat batu-batu berukir peninggalan masa megalit dari 2000 tahun yang lalu.

Sejarah Danau Kerinci


Legenda Danau Kerinci pada zaman dahulu, Calupat dan Calungga dua bersaudara kembar yatim piatu yang tinggal di kaki gunung berapi (gunung Kerinci).

Mereka memiliki pusaka Merah Delima dan Batu Putih peninggalan orang tuanya, suatu hari Calungga pergi berburu seorang diri, dalam perjalanan ia menemukan sebutir telur raksasa.

Telur itu kemudian dibawa pulang hendak diperlihatkan kepada Calupat adiknya, tapi akhirnya Calungga memutuskan untuk memakan telur itu seorang diri, setelah menyantap telur raksasa itu, Calungga kehausan.

Ternyata kehausan Calungga berbeda, ia meminum air sungai sekitar gunung berapi yang menyebabkan sungai menjadi kering.
Tubuh Calungga lama-kelamaan berubah, memanjang dan memiliki sisik-sisik emas sebesar nyiru, Calungga berubah menjadi seekor Naga Raksasa dengan Batu Mustika Merah delima di kepalanya.

Untuk menguji kesaktiannya, Naga Calungga memohon kepada segala Dewa di bumi sakti alam Kerinci agar dapat menggenangi Lembah dengan air sehingga terbentuklah danau besar.
Putaran tubuh naga tersebut membentuk sebuah danau, yang sekarang disebut Danau Bento di kaki Gunung Kerinci.

Calupat adik Calungga tak kuasa hidup seorang diri, ia minta naga Calungga mengantarkannya ke perkampungan penduduk di sebelah Timur matahari terbit agar ia dapat hidup berdampingan dengan penduduk.
Maka ditiup oleh sang Naga sebuah muara dengan angin sakti yang sekarang ini menjadi sebuah sungai yang dinamai Sungai Muara Angin (Sungai Batang Merangin).

Kemudian air menyusut karena terbawa arus Naga Calungga yang menghilir ke Timur, sehingga berobah menjadi sebuah Lembah yang dinamai Renah Kerinci dan sebuah danau yaitu Danau Kerinci sekarang.

Pada saat kedatangan mereka dihadapan penduduk sepanjang aliran sungai besar, Calupat duduk di atas kepala Naga.

Maka penduduk saat itu juga langsung menobatkan Calupat sebagai raja yang bergelar Sang Hyang Jaya Naga.

Cerita singkat diatas, banyak diyakini dari beberapa cerita yang banyak tersebar dikalangan masyarakat Kerinci.

0 Response to "Asal Mula sejarah Danau Kerinci"

Post a Comment

Kami Telah Menandai Spam Pada Komentar Yang Memberikan Link Hidup.