Pokok isi | : | Kabupaten Pringsewu, Bandar Lampung |
Sumber | : | Dikumpulkan dari berbagai sumber |
Kisah Pringsewu, yang diawali dengan berdirinya sebuah perkampungan tiuh kecil yang bernama Margakaya pada tahun 1738 Masehi yang dihuni oleh masyarakat asli Lampung Pubian, terletak di tepi aliran Sungai Way Tebu, salah satu Sungai besar yang terdapat di Kabupaten Pringsewu (sekitar 4 Km sebelah Selatan dari pusat kota Pringsewu saat ini), dari abad XVII hingga abad XIX tiuh Margakaya merupakan perkampungan yang ramai, subur dan makmur.
Kemudian, 187 tahun berikutnya, tepatnya pada tanggal 9 September 1925, sejumlah masyarakat asal Pulau Jawa melalui Program kolonisasi oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, membuka areal permukiman baru dengan membuka hutan belantara yang sangat lebat yang banyak ditumbuhi ribuan batang pohon bambu di sekitar tiuh Margakaya tersebut.
Karena begitu banyaknya pohon bambu, oleh masyarakat pembuka hutan, perkampungan yang baru dibuka tersebut dinamakan Pringsewu yang mengambil nama dari bahasa Jawa yang artinya Bambu Seribu.
Pada tahun 1936 berdiri pemerintahan Kawedanan Tataan yang berkedudukan di Pringsewu, dengan Wedana pertama yakni Bapak Ibrahim hingga 1943.
Selanjutnya, Kawedanan Tataan berturut-turut dipimpin oleh :
Bapak Ramelan pada tahun 1943
Bapak Nurdin pada tahun 1949
Bapak Hasyim Asmarantaka pada tahun 1951
Bapak Saleh Adenan pada tahun 1957Serta pada tahun 1959 diangkat sebagai Wedana yaitu Bapak R.Arifin Kartaprawira yang merupakan Wedana terakhir hingga tahun 1964, saat pemerintahan Kawedanan Tataan dihapuskan.
0 Response to "Sejarah Nama Kabupaten Pringsewu"
Post a Comment
Kami Telah Menandai Spam Pada Komentar Yang Memberikan Link Hidup.